Sebagai
bahan persiapan dalam menghadapi kegiatan Lomba Tingkat III (LT3) Kwartir
Pasirjambu akan mengadakan kegiatan latihan gabungan pramuka yang berada di
tingkat penggalang SMP dan MTs Se-kecamatan Pasirjambu. Kegiatan ini akan
berlangsung pada hari minggu selama 1 hari dari pukul 07.00 WIB sampai dengan
17.00 yang betempat di Lapang barak Kecamatan Pasirjambu dan sekitarnya,
menurut pendapat dari ka Nunu yang redaksi wawancara kegiatan pramuka
penggalang baik ditingkat SD/MI maupun SMP dan MTs dipasirjambu perlu
ditingkatkan karena seperti kita tahu anggota pramuka yang ada di gugus depan
semakin merosot bahkan dibeberapa pangkalan kegiatan pramuka sudah tidak
digemari lagi, hal ini perlu mendapat perhatian serius dari kita semua, padahal
di wilayah kita lulusan-lulusan Kursus Mahir Dasar (KMD) dapat dibilang banyak
tapi kenapa kondisi kepramukaan semakin menurun. Maka dengan kegiatan Latihan
gabungan ini dapat dijadikan bahan ukur untuk mengahadapi kegiatan-kegiatan
selanjutnya dipasirjambu.
Selamat
datang peserta latihan Gabungan SMP/MTs Se-Kecamatan Pasirjambu…… kami tunggu
pasrtisifasi dari gugus depan SMP/MTs semuanya yang ada di wilayah Pasirjambu
Pasirjambu,
kegiatan Latihan Anggota Pramuka SN Cisondari 1 pada kali ini tampak sekali
berbeda dengan latihan sebelumnya, tampak sekali kegiatan kali ini lebih
ditingkatkan pada keterampilan anggota, diantaranya para anggota dibekali cara
membuat tiang bendera dengan menggunakan tongkat, simpul dan ikatan serta
semaphore. Semua anggota yang ikut latihan tampak antusias sekali dalam
mengikuti setiap penjalasan dari kakak instrukturnya. Menurut Kak Komar (
Mabigus SDN Cisondari 1 ) kegiatan kali ini sengaja diberi sentuhan yang baru
agar para peserta tidak jenuh dan membosankan, serta mendidik anggota untuk
selalu siap dengan berbagai keterampilan sebagi bekal pada regunya
masing-masing.
Wah
siip deh buat anggota pramuka SDN Cisondari terus berlatih ia agar menjadi yang
terbaik.
Pasirjambu, selasa 2010, inilah salah satu dari sekian Prestasi yang diraih oleh Anggota Pramuka Pasirjambu
saat mengikuti kegiatan Lomba Pramuka tingkat Kecamatan pada kegiatan LOMBA
TANGKAS KREASI PANDU ( LTKP ) yang diadakan oleh Dewan Kerja Ranting
Pasirjambu. Alhamdulilah berkat Doa, Usaha, Kerja Keras serta dukungan dari
semua pihak baik itu sekolah, orang tua dan sahabat-sahabat semua regu pramuka
putra ( Regu Kalajengking) dan Putri ( bunga Matahari ) dapat
kembali membawa nama baik dan mengukir prestasi untuk yang kesekian kalinya.
Menurut pendapat salah satu
anggota pramuka yang sempat ditemuai. Dani Muhammad ( kelas
9 A ) pada waktu istirahat sekolah katanya bahwa prestasi ini tidak seberapa
dibandingkan dengan perjuangan kakak instruktur kami yaitu kak Ayi, sosok kakak
yang satu ini di mata kami ulet, penuh dengan semangat, bertanggungjawab,
perhatian dan seorang kakak yang mengerti kepada adik-adiknya dia tidak pernah
mengatakan lelah saat berlatih dengan kami walaupun kami tau begitu banyak
kesibukannya dan satu yang selalu membuat kami tak pernah bisa lupa dengan
kata-katanya “janglah berharap apa yang akan kau dapatkan di sekolah dan
pramuka tapi apa yang akan kau berikan untuk sekolah dan pramuka” dan “janganlah
kau merasa bangga dengan dirimu sendiri sebelum kau bisa membanggakan orang
lain “ sederhana tapi bermakna, hidup ini sementara maka tulislah dengan
tinta yang bagus sebelum menyesal nantinya.Sedangkan menurut Sarah Hamidah
( siswi Kelas 9 A) mantan Pratama ini menuturkan Ekskul disekolah kami ini bisa
dibilang banyak sekali tapi pramuka tetap menjadi salah satu ekstrakurikuler
yang divaforitkan oleh semua siswa-siswi baik dari kelas 7, 8 dan 9 karena
selain kegiatannya yang gek ngebosenin juga kegiatan pramuka itu seru-seru
lho….pokoknya…. bravo deh untuk pramuka…… keberhasilan itu pasti datang selama
kita berdo’a, berlatih, berusaha melaksanakan semuanya dengan penuh keikhlasan,
kedisiplinan dan tanggungjawab.
Itulah beberapa komentar dari
sebagian anggota pramuka yang sempat BJ wawancarai semoga ditahun tahun
sekarang dan tahun kedepannya prestasi dapat kembali diraih ( Krd.kak)
Pemakaian dan penggunaan tanda pengenal pramuka hendaknya disesuaikan dengan tata aturan yang diberlakukan dalam gerakan pramuka karena hal tersebut sudah diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka.
berikut cara penggunaan tanda pengenal pada seragam pramuka penggalang
Pada tangan kanan terdapat :
- Kabupaten Bandung sebagai identitas daerah
- 03.101 (GUDEP) merupakan No Gugus Depan dari pangkalan masing-masing
- Jawa Barat sebagai identitas Propinsi
- Lima Buah TKK merupakan tanda kecakapan khusus yang telah diperoleh
Pada Tangan Kiri
- Regu sebagai identitas dari kelompok
- TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) tingkatan anggota Penggalang yang telah diraih
Pada Saku Kanan
- Garis Merah sebagai tanda jabatan dari anggota itu sendiri ( setrif 3 mengkiaskan Pratama, setrif 2 mengkiaskan pemimpin regu dan setrif 1 mengiaskan dari wakil pemimpin regu
- Atas Saku terdapat Identitas nama dari si pemakai
- Boyscout sebagai tanda kepanduan putra sedunia
Pada Saku Kiri
- Terdapat tanda kitri sebagai tanda pelantikan anggota
Pasirjambu,
Kegiatan Latihan Pramuka SMP Negeri 1 Pasirjambu
kali ini diisi dengan kegiatan haicking dimana bahwa fungsi dan manfaat dari
kegiatan tersebut banyak sekali
kegiatan tersebut dimulai pada pagi hari dengan diikuti oleh beberapa anggota
pramuka putra dan putri semua anggota sangat antusias sekali mengikutinya.
Tujuan
lokasi yang akan di kunjungi kali ini adalah Curug Cipanyi yang berada
diwilayah Pasirerih Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Bandung. lokasi yang
betul betul sejuk cocok digunakan untuk kegiatan pendidikan dialam terbuka
seperti kegiatan pramuka. menurut dari salah satu kakak
instruktur pramuka yaitu Kak Rustandi setibanya dilokasi semua anggota
tidak sabar untuk segera mandi dibawah guyuran air yang sangat menyegarkan dan
bersih itu sampai-sampai saking tidak sabarnya pakaian dan perlengkapan
kegiatanpun basah kuyup......ada-ada saja yah...apa mungkin karena baru melihat
air...........jadi lupa sama pakaian.he..he..he
Wah....wah
seru banget yah kayaknya... tapi mudah-mudahan kegiatan seperti itu dapat terus
berlanjut supaya tidak jenuh apalagi kegiatan dialam terbuka bagus sekali.
Bravo
Pramuka SMP Negeri 1 Pasirjambu redaksi tunggu kegiatan-kegiatan selanjutnya
yang lebih menarik lagi yah....
Haji Agus Salim
(lahir dengan nama Mashudul Haq (yang bermakna "pembela
kebenaran"); Koto Gadang, Bukittinggi, Minangkabau, (8 Oktober 1884–Jakarta, 4 November 1954) adalah seorang pejuang
kemerdekaan Indonesia.
Beliau menempuh pendidikannya di ELS (Europeese
Lagere School) dan HBS di Jakarta. Agus Salim terkenal sebagai orang yang
cerdas dan pandai, beliau menguasai sembilan bahasa asing, di antaranya
Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Arab, Turki dan Jepang. Pada waktu muda
beliau merantau sampai ke Arab Saudi untuk memperkaya pemikiran dan ilmunya.
Haji Agus Salim pernah menjadi penerjemah di Konsulat Belanda di Jeddah Arab
Saudi.
Tokoh yang terkenal dengan penampilan
khasnya memakai kopiah dan berjanggut, menjabat sebagai Menteri Luar Negeri
pada periode 3 Juli 1947 - 20 Desember 1949. Pada masa jabatannya beliau
mengetuai delegasi Indonesia dalam Inter-Asian Relation Conference di
India dan berusaha membuka hubungan diplomatik dengan sejumlah Negara Arab,
terutama Mesir dan Arab Saudi.
Beliau merupakan salah satu diplomat ulung
Indonesia yang dikenal sering mewakili Indonesia di berbagai konferensi dan
pertemuan Internasional. Sosoknya telah dikenal di kalangan masyarakat
Internasional. Karena keluasan ilmunya, beliau diminta memberikan kuliah agama
Islam di Cornell University dan Princenton University, Amerika
Serikat.
Latar belakang
Agus Salim lahir dari pasangan Angku Sutan
Mohammad Salim dan Siti Zainab. Ayahnya adalah seorang kepala jaksa di
Pengadilan Tinggi Riau.
Pendidikan dasar ditempuh di Europeesche
Lagere School (ELS), sekolah khusus anak-anak Eropa, kemudian dilanjutkan
ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia. Ketika
lulus, ia berhasil menjadi lulusan terbaik di HBS se-Hindia Belanda.
Setelah lulus, Salim bekerja sebagai penerjemah
dan pembantu notaris pada sebuah kongsi pertambangan di Indragiri.
Pada tahun 1906, Salim berangkat ke Jeddah, Arab Saudi untuk bekerja di
Konsulat Belanda di sana. Pada periode inilah Salim berguru pada Syeh Ahmad
Khatib, yang masih merupakan pamannya.
Salim kemudian terjun ke dunia jurnalistik
sejak tahun 1915 di Harian Neratja sebagai Redaktur II.
Setelah itu diangkat menjadi Ketua Redaksi. Menikah dengan Zaenatun
Nahar dan dikaruniai 8 orang anak. Kegiatannya dalam bidang jurnalistik
terus berlangsung hingga akhirnya menjadi Pemimpin Harian Hindia
Baroe di Jakarta. Kemudian mendirikan Suratkabar Fadjar
Asia. Dan selanjutnya sebagai Redaktur Harian Moestika
di Yogyakarta dan membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem
(AIPO). Bersamaan dengan itu Agus Salim terjun dalam dunia politik sebagai
pemimpin Sarekat Islam.
Karir politik
Pada tahun 1915, Salim bergabung dengan
Sarekat Islam (SI), dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto.
Peran Agus Salim pada masa
perjuangan kemerdekaan RI antara lain:
ØAnggota Volksraad
(1921-1924)
ØAnggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD
1945
ØMenteri Muda Luar
Negeri Kabinet Sjahrir II 1946 dan Kabinet III
1947
ØPembukaan hubungan
diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab, terutama Mesir pada tahun 1947
ØMenteri Luar Negeri
Kabinet Amir Sjarifuddin 1947
ØMenteri Luar Negeri
Kabinet Hatta 1948-1949
Di antara tahun 1946-1950 ia laksana bintang
cemerlang dalam pergolakan politik Indonesia, sehingga kerap kali digelari
"Orang Tua Besar" (The Grand Old Man). Ia pun pernah menjabat
Menteri Luar Negeri RI pada kabinet Presidentil dan di tahun 1950 sampai akhir
hayatnya dipercaya sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri.
Pada tahun 1952, ia menjabat Ketua di Dewan
Kehormatan PWI. Biarpun penanya tajam dan kritikannya pedas namun Haji Agus
Salim masih mengenal batas-batas dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik.
Setelah mengundurkan diri dari dunia
politik, pada tahun 1953 ia mengarang buku dengan judul Bagaimana Takdir,
Tawakal dan Tauchid harus dipahamkan? yang lalu diperbaiki menjadi Keterangan
Filsafat Tentang Tauchid, Takdir dan Tawakal.
Ia meninggal dunia pada 4 November 1954 di
RSU Jakarta dan dimakamkan di TMP Kalibata,
Jakarta.